Posted by: danummurik | May 7, 2010

Bintang Jatuh

Kini ruang angkasa menjadi perhatian masyarakat luas. Gara-gara meteor yang jatuh di daerah Duren Sawit dan menimpa salah satu rumah penduduk 1 Mei 2010. Meteor adalah benda langit yang masuk ke dalam wilayah atmosfer bumi yang mengakibatkan terjadinya gesekan permukaan metor dengan udara dalam kecepatan tinggi. Akibat adanya gesekan yang yang cepat tersebut menimbulkan pijaran api dan cahaya yang dari kejauhan kita melihatnya seperti bintang jatuh.  Peristiwa 1 Mei 2010 merupakan peristiwa langka karena jatuh menimpa perumahan penduduk. Kebiasaan meteor jatuh di daerah yang tidak penduduk, seperti tanah lapang, hutan atau pun lautan.

Tercatat hampir sepuluh kali meteor jatuh di Indonesia. Tahun 1797 meteor ditemukan jatuh di Prambanan, Jawa Tengah. Meteor seberat 10 ton ditemukan di Surakarta, Jawa Tengah tahun 1811. Di Cirebon, 10 Juli 1822 ditemukan meteor seberat 16,5 kilogram.  Di Jawa Timur, 19 September 1869 meteor jatuh di Cabe Remban dengan berat 20 kg, kemudian 19 Maret 1884 meteor seberat 1,66 kuintal ditemukan di Djati Pengilon.

Di Kleret Jakarta Timur 2 Juni 1915, ditemukan meteor seberat 24,75 kg yang kemudian dinamai Meester-Cornelis. Di Tangerang 19 Desember 2004, terdengar ledakan keras dilangit pukul 07.30. Para ahli menyakini sebagai ledakan meteor.

Kemudian dalam tiga tahun terakhir ini, termasuk peristiwa Duren Sawit  Indonesia mengalami kejatuhan meteor sebanyak tiga kali juga.  1 Januari 2008, meteor jatuh di Gianyar, Bali. Ledakan terdahsyat terjadi 8 Oktober 2009, meteor raksasa meledak di atas Teluk Bone, Sulawesi Selatan, di ketinggian 15-20 kilometer. Menurut NASA kekuatan ledakan meteor Bone tiga kali bom atom Hiroshima atau 50 ribu ton TNT (bahan pembuat bom) (Diambil dari beberapa sumber).


Leave a comment

Categories